JAKARTA, Fraksigerindra.id — Komisi X DPR RI menerima aspirasi dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo. PTS Gorontalo meminta agar penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jangan berulang kali.

“Tadi kami menerima aspirasi atau lebih tepatnya dikeluhkan oleh PTS.  Dimana Penerimaan Mahasiswa baru oleh PTN melalui jalur Mandiri dibuka dalam banyak tahapan. Mereka berharap agar penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri oleh PTN jangan berulang kali. Karena menurutnya itu untuk bagi-bagi mahasiswa baru kepada PTS,” ujar Anggota Komisi X DPR RI Johar Arifin.

Djohar Arifin mengatakan Pandemi Covid-19 mengakibatkan menurunnya jumlah angka mahasiswa baru, termasuk pada PTS di Gorontalo. Ditambah dengan pembukaan jalur mandiri oleh PTN yang berulang kali, maka dikhawatirkan akan mengurangi jumlah calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke PTS yang ada di Gorontalo.

“Saya tadi mencontohkan Universitas Pamulang yang merupakan PTS dengan jumlah mahassiwa terbanyak. PTS ini mampu menetapkan biaya perkuliahan yang cukup rendah atau murah, namun dengan kualitas perkuliahan yang tetap terjaga. Mungkin PTS di Gorontalo bisa belajar atau mencontoh hal itu. Sehingga jumlah mahasiswa nya dari tahun ke tahun terus bertambah,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Distribusi informasi yang belum lancar kepada PTS terkait Program-program di Kemendikbudristek RI menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi PTS dalam lingkungan LLDIKTI Wilayah XVI pada program yang diselenggarakan oleh Kementerian tersebut. Distribusi informasi yang kurang optimal juga menyebabkan rendahnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap Program Kementerian. Misalnya, masih banyak perguruan tinggi dan mahasiswa yang belum memahami secara utuh esensi dari Program Kampus Merdeka, sehingga program tersebut tidak dimanfaatkan.

Namun, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi telah mengatasi permasalahan distribusi informasi tersebut dengan diseminasi seluruh informasi program yang diterima LLDIKTI, secara proaktif dan langsung kepada PTS melalui surat resmi, website, media sosial dan grup percakapan seperti Whatsapp dan Telegram Channel. Upaya ini secara signifikan dapat meningkatkan partisipasi PTS/dosen/mahasiswa yang memenuhi persyaratan pada program-program tersebut.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *